Crucial Conversation at Workplace

Oleh: Athur Januar

Setiap hari kita melakukan percakapan dengan orang lain di dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mempengaruhi kehidupan dan hubungan kita. Percakapan- percakapan ini dapat terjadi di banyak tempat: rumah, tempat kerja dan di jalan raya. Apa yang membuat percakapan anda menjadi krusial, bukan percakapan biasa? Pertama, opini orang, kedua, resiko yang dihadapi tinggi, ketiga, emosi yang memuncak. Apakah percakapan krusial ini dapat mengakibatkan racun di tempat kita kerja? Jawabannya iya, karena dapat mengakibatkan konflik.

Dalam perjalanan Tuhan Yesus ke Kapernaum, murid-murid mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Setibanya di Kapernaum, Tuhan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" Tetapi mereka diam. Sangat jelas sekali bahwa murid-murid mengalami percakapan krusial yang menimbulkan pertengkaran di antara mereka. Masing-masing murid memiliki pendapatnya sendiri, bagi mereka percakapan krusial ini penting dan dapat memberikan dampak besar bagi kualitas hidup mereka secara pribadi. Meskipun percakapan krusial murid-murid penting, Tuhan Yesus tidak menghindarinya dan tidak kuatir nanti keadaan menjadi semakin buruk. Tuhan Yesus merespon percakapan krusial para murid dengan baik dan memberikan nasihat-Nya yang tertulis di Markus 9: 35-37:

Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."

Respon Tuhan Yesus menunjukan bagaimana menjadi seorang pemimpin Kristen yang memiliki teladan Kristus. Tuhan Yesus berhenti sejenak, dan mungkin menarik nafas dalam-dalam, bertanya pada murid-murid dan mengajak mereka duduk untuk menangani percakapan krusial ini supaya tidak menjadi konflik para murid. Tuhan Yesus terlebih dahulu mengutamakan kasih dan memberikan rasa aman yang diekspresikan melalui tindakan-Nya pada anak kecil.

Konflik-konflik yang terjadi di tempat kerja selalu diawali dengan percakapan-percapakan krusial. Percakapan rutin beralih menjadi krusial dan kita selalu mengalami kesulitan karena melibatkan emosi yang tidak siap untuk percakapan krusial. Percakapan krusial ini sering kali berlangsung secara spontan dan muncul begitu saja. Kita tidak siap untuk menyambutnya, harus menghadapinya dan dibawah tekanan. Contoh: Berbicara dengan rekan kerja yang sikapnya menyakitkan hati, mendekati bos yang melanggar kebijakannya sendiri, mengkritik hasil kerja seorang rekan, berbicara dengan rekan kerja yang tidak mematuhi komitmen, berbicara dengan rekan kerja yang menahan informasi, memberikan umpan balik pada bos prihal sikapnya, menagih hutang dari rekan kerja, dan memberikan tinjauan tentang kinerja yang tidak baik. Dalam tiap percakapan krusial ini memiliki pertaruhan berskala sedang hingga tinggi, diwarnai dengan pendapat yang berbeda-beda dan emosi yang sangat kuat dengan risiko yang tinggi.  

Apakah kemampuan untuk menangani percakapan krusial bisa membantu karir kita? Jawabannya pasti bisa. Mulailah dari diri sendiri dengan berdoa, temukan inti masalah dari percakapan tersebut, awali dengan kasih kepada sesama dan pahami dengan baik cerita kita sendiri. Perhatikan sikap kita pada orang lain dengan menciptakan rasa aman untuk mencapai kata sepakat demi tujuan bersama yang Tuhan harapkan. Mulai gali dan pahami hal yang diharapkan lawan bicara kita. Lalu mulai bertindak berdasarkan fakta-fakta dengan respon sikap yang positif.

Latihlah terus agar kita berani berbicara saat banyak hal yang harus dipertaruhkan dimana Tuhan tempatkan kita untuk berkarya dan bekerja bagi Dia. Akhirnya kehadiran kita tidak memberikan racun bagi percakapan-percakapan krusial di tempat kerja melainkan memberikan keteladanan Kristus yang mempertontonkan kerajaan Allah.

Administrator April 20, 2024
Share this post
FIND MORE
Berpikir Secara Vokasional
Oleh: Maringan Hasudungan Hutagaol